Minggu, 04 Juli 2010

ilmu gizi

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari – hari ,orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu persyaratan pokok untuk manusia,disamping udara (oksigen).empat fungsi pokok makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk :

a) memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan / perkembangan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.

b) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan sehari – hari .

c) Mengatur metabolisme dan mengatur berbagai kesetimbangan air, mineral dan cairan tubuh lain.

d) Berperan dalam metabolisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Agar makana dapat berfungsi seperti itu maka makanan yang kita makan sehari – hari tidak hanya sekedar makan.makanan harus mengandung zat – zat tertentu sehingga memenuhi fungsi tersebut, dan zat –zat ini disebut gizi . makanan yang kita makan sehari – hari harus dapat memelihara dan dapat meningkatkan kesehatan.

Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehehatan ini dasebut gizi.batasan klasik mengatakan bahwa ilmu gizi adalah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energy serta di eksresikan sebagai sisa. Ilmu gizi dimulai dari pengadaan, pengolahan, sampai dengan penyajian makanan.ilmu gizi mencakup dua komponen penting yaitu makanan dan kesehatan.

BAB II

PEMBAHASAN

1.1.GIZI DAN FUNGSINYA

Ilmu yang mempelajari atau mengkaji masalah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan disebut gizi.ilmu gizi ialah ilmu yang mempelajari nasib makanan sejak ditelan sampai diubah menjadi bagian tubuh dan energi serta diekresikan sebagai sisa.ilmu gizi mencakup dua komponen penting yaitu makana dan kesehatan.

Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan bukan sekedar makanan ,tetapi makanan yang mengandung gizi dan zat – zat gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokkan menjadi 5 macam,yakni : protein,lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara lain :

a. Protein, diperoleh dari makana yang berasal dari tubuh – tumbuhan(protein nabati), dan makanan dari hewan ( protein hewani). Fungsi protein bagi tubuh antara lain :

· Membangun sel – sel yang rusak .

· Membentuk zat – zat pengatur,seperti enzim dan hormon.

· Membentuk zat inti energi (1 gram energy kira – kira akan menghasilkan 4,1 kalori).

b. Lemak berasal dari minyak goreng , daging, margarin, dan sebagainya. Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :

· Menghasilkan kalori tebesar dalam tubuh manusia( 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9,3 kalori ).

· Sebagai pelarut vitamin :A,D E dan K.

· Sebagai pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah.

c. Karbohidrat, bardasarkan gugus penyusun gulanya dapat dibedakan menjadi monosakarida, disakarida, dan olisakarida.fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energy yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat ini berasal dari tumbuhan – tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya) yang merupakan makanan pokok.

d. Vitamin – vitamin , yang dibedakan menjadi dua, yakni vitamin yang larut dalam air ( vitamin A dan B), dan vitamin yang larut dalam lemak ( vitamin A,D,E, dan K). fungsi masing – masing vitamin ini antara ain :

· Vitamin A berfungsi bagi pertumbuhan sel – sel epitel dan sebagai pengatur kepekaan rangsang sinar pada saraf dan mata.

· Vitamin B1 berfungsi untuk metabolisme karbohidrat, keseimbangan air dalam tubuh , dan membantu penyerapan zat lemak oleh usus.

· Vitamin B2 berfungsi dalam pemindahan rangsang sinar ke saraf mata dan enzim berfungsi dalam proses oksidasi dalam sel – sel.

· Vitamin B6 berfungsi dalam pembuatan sel – sel darah dan dalam proses pertumbuhan serta pekerjaan urat saraf.

· Vitamin C berfungsi sebagai aktivaktor macam – macam fermen perombak protein dan lemak dalam oksidasi dan dehidrasi dalam sel , penting dalam pembentukan trombosit.

· Vitamin D berfungsi mengatur kadar kapur dan fostor dalam bersama – sama kelenjar anak gondok, memperbesar penyerapan kapur dan fosfor dari usus, dan mempengaruhi kerja kelenjar endokrtrin.

· Vitamin E berfungsi mencegah pendarahan bagi wanita hamil serta mencegah keguguran dan diperlukan pada sel – sel sedang membelah .

· Vitamin K berfungsi dalam pembentukan protombin yang berarti penting dalam proses pembekuan darah.

e. Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flor (F), natrium ( Na), dan chlor (Cl), kalium (K), dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.

1.2 Gizi Klinik dan Gizi Masyarakat

Dari segi sifatnya ilmu gizi di bedakan menjadi dua, yakni gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan yang disebut gizi kesehatan perorangan dan gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut gizi kesehatan masyarakat( public health nutrion) kedua ilmu ini berkembang menjadi : cabang ilmu kesehatan perorangan atau disebut gizi klinik ( clinik clinical nutrion) dan cabang ilmu gizi kesehatan masyarakat (c0mmunity nutrion).

Gizi klinik berkaitan dengan nasabah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi .Oleh karena itu, sifat dari gizi klinik adalah lebih meniti beratkan pada kuratif dari pada preventif dan promotifnya . sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat ,oleh sebab itu, sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan (prevensi) dan peningkatan (promosi).

Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis pada individu yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih tepat untuk menanganinya . sebaliknya gizi masyarakat yang berurutan gangguan gizi pada masyarakat ,di mana masyarakat mempunyai aspek yang sangat luas maka penanganannya harus secara multisektor dan multidisiplin .

Penanganan gizi masyarakat tidak cukup dengan upaya terapi para penderita saja karena apabila setelah mereka sembuh akan kembali ke masyarakat.Oleh karena itu, terapi penderita gangguan gizi masyarakat tidak saja ditunjukkan kepada penderitanya saja.tetapi seluruh masyrakat tersebut.

Masalah gizi masyarakat bukan menyangkut aspek kesehatan saja,melainkan aspek – aspek terkait yang lain ,seperti ekonomi, social – budaya, pendidikan, kependudukan, dan sebagainya.Oleh sebab itu, penanganan atau perbaikan gizi sebagai upaya terapi tidak hanya diarahkan pada gangguan gizi atau kesehatan saja, melainkan juga kearah bidang – bidang yang lain. Misalnya, penyakit gizi KKP (kekurangan kalori dan protein ) pada anak – anak balita , tidak cukup dengan hanya pemberian makanan tambahan saja (PMT),tetapi juga dilakukan perbaikan ekonomi keluarga , peningkatan, pengetahuan, dan sebagainya.

1.3 Penyakit – penyakit Kekurangan Gizi

Konsumsi gizi makanan pada seseorang dapat menentukan tercapainya tingkat kesehatan, atau sering disebut status gizi.Apabila tubuh berada dalam tingkat kesehatan gizi optimum, dimana jaringan jenuh oleh semua zat gizi, maka disebut status gizi optimum.Dalam kondisi demikian tubuh terbebas dari penyakit dan mempunyai daya tahan yang setinggi – tingginya.Apabila konsumsi gizi makanan pada seseorang tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi kesalahan akibat gizi ( malnutrion). Malnutrion ini mencakup kelebihan nutrisi / gizi disebut gizi lebih ( overnutrion), dan kekurangan gizi atau gizi kurang (undernutrion).

Penyakit – penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi, dan yang merupakan masalah kesehatan masyarakat ,khususnya di Indonesia, antara lain :

1. Penyakit Kurang Kalori dan Protein (KKP)

Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori atau karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi, atau terjadinya defisiensi atau defisi energi dan protein. pada umumnya penyakit ini terjadi pada anak balita, karena pada umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat.Apabila konsumsi makanan tidak seimbang dengan kebutuhan kalori maka akan terjadi defisiensi tersebut (kurang kalori dan protein). penyakit ini di bagi dalam tingkat – tingkat, yakni :

a. KKP ringan, kalau berat badan anak mencapai antara 84- 95 % dari berat badan menurut standar Harvard.

b. KKP sedang, kalau berat badan anak hanya mencapai 44 – 60 % dari berat badan menurut standar Harvard.

c. KKP berat, (gizi buruk ), kalau berat badan anak kurang dari 60 % dari berat badan menurut standar Harvard.

Beberapa para ahli hanya membedakan adanya dua macam KKP saja, yakni : KKP ringan atau gizi kurang dan KKP berat ( gizi buruk ) atau lebih sering disebut marsmus.anak atau penderita marsmus ini tampak sangat kurus, berat badan kurang dari 60 % dari berat badan ideal menurur umurnya muka berkerut seperti orang tua, apatis terhadap sekitarnya, rambut kepala halus dan jarang berwarna kemerahan.

Penyakit KKP pada orang dewasa memberikan tanda – tanda klinis : oedema atau honger oedema ( HO) atau juga di sebut penyakit kurang makan , kelaparan atau busung lapar .

2.Penyakit Kegemukan (Obesitas)

Penyakit ini terjadi ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi , yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi .kelebihan energi dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal , jaringan lemak ini di timbun di tempat – tempat tertantu di antaranya dalam jaringan subcutan, dan di dalam jaringan tirai usus. Seseorang dikatakan menderita obesitas bila berat badannya pada laki – laki melebihi 20 % dari berat badan ideal menurur umurnya.

Orang yang menderita obesitas biasanya lebih cepat gerah, capai, dan mempunyai kecenderungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja .akibat dari penyakit obesitas ini ,para penderitanya cenderung menderita penyakit – penyakit : kardio – vaskuler , hipertensi, dan diabetes mellitus.

Berat badan yang ideal pada orang dewasa menurut rumus Dubois ialah :

B (kg) = ( Tcm – 10 ) + 10 % , dengan :

B = Berat badan hasil perkiraan / pengukuran

T = Tinggi badan

Oleh bagian gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia , dilakukan koreksi sebagai berikut :

B ( kg ) ={( Tcm – 100 ) – 10 % } + 10 %

3.Anemia ( Penyakit kurang Darah )

Penyakit ini terjadi karena konsumsi zat besi (Fe) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh .Zat besi merupakan mikro elemen yang ensensial bagi tubuh, yang sangat diperukan dalam pembentukan darah ,yakni dalam hemoglobin ( Hb) .selain itu digunakan juga sebagai pengigngat.

Definisi Fe atau anemia besi di Indonesia jumlahnya besar sehingga sudah menjadi masalah kesehatan masyarakat . program penanggulangan anemia besi , khususnya untuk ibu hamil sudah dilakukan melalui pemberian Fe secara Cuma – Cuma melalui puskesmas atau posyandu .

4.Zerophthalmia ( Defisiensi Vitamin A)

Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh.Gejala – gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea ,karena glandula lacrimalis menurun.Terlihat selaput bola mata keriput dan kusam.Fungsi mata berkurang menjadi hemeralopia atau nictalpia , yang awam disebut buta senja atau buta ayam, tidak sanggup melihat pada cahaya remang – remang. Pada stadium lanjut mata mengoreng karena sel – selnya menjadi lunak yang disebut keratomalacia dan dapat menimbulkan kebutaan.

5. Penyakit Gondok

Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan komponen dari hormon thyrosxin.kekurangan zat iodium ini berakibat kondisi hypothyroidisme (kekurangan iodium) dan tubuh mencoba untuk mengkompensasi dengan menambah jaringan kelenjar gondok.Akhirnya terjadi hypertrophi (membesarnya kelenjar thyroid), yang kemudian disebut penyakit gondok.Apabila kelebihan zat iodium maka akan mengakibatkan gejala – gejala pada kulit yang disebut iodium dermatitis. Penyakit gondok ini di Indonesia merupakan endemik terutama di daerah – daerah terpencil di pegununggan ,yang air minumnya kekurangan zat iodium. Oleh sebab itu, penyakit kekurangan iodium ini disebut gondok endemik.

1.4 Kelompok Rentan Gizi

Kelompok rentan gizi adalah suatu kelompok dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatannya atau rentan karena kekurangan gizi. Biasanya kelompok rentan gizi ini berhubungan dengan proses kehidupan manusia, oleh sebab itu, kelompok ini terdiri dari kelompok umur tertentu dalam siklus kehidupan manusia.Kelompok – kelompok rentan gizi terdiri dari :

a. Kelompok bayi , umur 0 – 1 tahun.

b. Kelompok dibawah lima tahun ( balita ) : 1 – 5 tahun.

c. Kelompok anak sekolah, umur 6 – 12 tahun.

d. Kelompok remaja, umur 13 – 20 tahun.

e. Kelompok ibu hamil dan menyusui.

f. Kelompok usia ( usia lanjut).

Kelompok usia lanjut termasuk kelompok rentan gizi, meskipun kelompok ini tidak dalam proses pertumbuhan dan perkembangan . hal ini disebabkan karena pada usia lanjut terjadi proses degenerasi yang menyebabkan kelompok usia ini mengalami kelainan gizi.

1. Kelompok bayi

Untuk pertumbuhan bayi dengan baik zat-zat gizi yang sangat penting dibtuhkan ialah:

A. Protein,dibutuhkan 3-4 gram/kilogram berat badan

B. Calsium

C. Vitamin D,tetapi karena Indonesia berada didaerah tropis maka hal ini tidak begitu menjadi masalah

D. Vitamin A dan K hArus diberikan sejak post natal

2. Kelompok anak balita

Beberapa kondisi atau anggapan yang menyebabkan anak balita ini rawan gizi dan tawan kesehatan antara lain:

A. Anak balita baru berada dalam masa transisi dari makanan bayi kemakanan orang dewasa

B. Biasanya anak balita ini sudah mempunyai adik, atau ibunya sudah bekerja penuh sehingga perhatian ibu sudah berkurang.

C. Anak balita sudah mulai main ditanah , dan sudah dapat main diluar rumahnya sendiri, sehingga lebih terpapar dengan lingkungan yang kotor dan kondisin yang memungkinkan untuk terinfeksi denga berbagai macam penyakit.

3. Kelompok anak sekolah

Pada ummnya kelompok umur ini mempunyai kesehatan yang lebih baik dibandingkan dengan kesehatan anak balita. Masalah – masalah yang timbul pada kelompok ini antara lain :berat badan rendah, defisiensi Fe ( kurang darah), dan defisiensi vitamin E.masalah ini timbul karena pada umur – umur ini anak sangat aktif bermain da nbanyak kegiatan, baik disekolah maupun di lingkungan rumah.

4. Kelompok Remaja

Pertumbuhan anak remaja pada umur ini juga sangat pesat, kemudian juga kegiatan – kegiatan jasmani termasuk olah raga juga pada kondisi puncaknya. Oleh sebab itu, apabila konsumsi makanan tidak seimbang denga kebutuhan kalori untuk pertumbuhan dalam kegiatan – kegiatnnya , maka akan terjadi defisiensi yang akhirnya dapat menghambat pertumbuhannya.

5. Kelompok Ibu Hamil

Apabila kebutuhan kalori, protein, vitamin, dan mineral yang meningkat ini dapat dipenuhi melalui konsumsi makanan oleh ibu hamil, akan terjadi kekurangan gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat berakibat :

a.berat badan pada bayi lahir rendah atau sering disebut berat badan bayi rendah.

b. kelahiran prematur.

c. lahir denga berbagai kesulitan, dan lahir mati.

6. Ibu Menyusui

Air susu ibu atau asi adalah makan utama bayi oleh sebab itu, maka untuk menjamin kecukupan asi bagi bayi, makana ibu yang sedang menyusui harus diperhatikan. Untuk itu maka ibu yang sedang menyusui memerlukan tambahan 800 kalori sehari dan tambahan protein 25 gram sehari, di atas kebutuhan bila ibu tidak menyusui.

7. Kelompok usia Lanjut

Meskipun usia ini tidak mengalami penurunan fungsinya maka sering terjadi gangguan gizi. Oleh sebab itu makanan tidak diolah sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengunyahan, maka akan terjadi gangguan dalam pencernaan dan penyerapan oleh usus .

1.5 Pengukuran Status Gizi Masyarakat

Studi – studi telah menguji berbagai pengukuran status gizi dan membuat berbagai rekomendasi.Wattelow menyarankan , untuk perngukuran status gizi pada saat ini di gunakan ukuran berat badan pertinggi. Sedangkan ukukran tinggi badan perumur hanya cocok untuk mengukur status gizi pada saat yang lalu.

Dibawah ini akan diuraikan empat macam cara pengukuran yang sering digunakan dibidang gizi masyarakat serta klasifikasinya :

1. Berat Bdan perumur

Berdasarkan klasifikasi dari univesita harver keadaan gizi anak di kasifikasikan enjadi tiga tingkat :

a. Gizi Lebih

b. Gizi Baik

c. Gizi kurang

2. Tinggi Badan Menurut Umur

Megunakan modivikasi klasifikasi :

a. Gizi Baik

b. Gizi kurang

c. Gizi buruk

3. Berat badan manurut tinggi

Pengukuran berat badan menurur tinggi badan di klasifikasikan :

a.Gizi Baik, apabila berat badan menurut panjang / tingginya lebih dari 90 %

b. Gizi Kurang , apabila berat badan menurut panjang / tinginya diantara 70,1 % - 90 %

c. Gizi Buruk ,apabila berat badan menurut panjang / tingginya 70 %.

4. Lingkar Lengan Atas Menurut Umur

Klasifikasinya yaitu :

a. Gizi baik, apabila LLA lebih dari 85 %

b. Gizi Kurang, apabila LLA diantara 70,1 % - 85 %

c. Gizi buruk apabila LLA 70 % atau kurang dari standar.

5. Indeks Masa Tubuh

Untuk menentukan status gizi , orang dewasa dapat menggunakan indeks masa tubuh atau bodi masa indeks ( BMI) .formula untuk menentukan IMT adalah :

IMT = BB2 ( Berat Badan ) dalam kilogram

TB ( tinggi Badan ) dalam meter

Hasil perhitungan dengan formula ini akan mengindikasikan status gizi dengan klasifkasi sebagia berikut :

a. < style=""> : kurus

b. 18 – 24 : normal

c. 25 – 30 :gemuk

d. > 30 : gemuk sekali

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Gizi adalah ilmu yang mempelajari atau mengkaji masaah makanan yang dikaitkan dengan kesehatan.agar makanan dapat berfungsi seperti itu maka makanan yang kita makan sehari – hari tidak hanya sekedar makanan. Makanan harus mengandung zat – zat tertentu sehingga memenuhi fungsi tersebut, dan zat – zat ini disebut gizi.

3.2 SARAN

Agar tubuh kita tidak kekurangan gizi maka makanlah makana yang bergizi atau mengandung zat gizi seperti makanan 4 sehat 5 sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar